Sunday, January 6, 2008

Analisa Teknikal yang Kaboom pakai



Mungkin analisa ini acak - acakan, yah mau gimana lagi, namanya juga newbie^^

Analisa Teknikal dari Kaboom

Program yang digunakan: Metatrader 4
Indicator yang digunakan:
  • Ang autochannel HL-V1 dengan setting hours: 72
  • Dolly trading times 3 (dari dolly system)
  • B-clock modified
  • Period converter
  • Wolfwave
  • Pivot
  • Gmacd signal (dari dolly system, kalau tidak salah)
  • RSI dengan setting 14
  • Stochastic oscillator dengan setting 5,3,3, MA method exponensial, price field: low/high
Fungsi masing masing indicator yang kaboom tahu:
  • Ang autochannel: membuat garis batas antara high dan low pada grafik. Garis atas pada ang autochannel memproyeksikan harga tertinggi dari pergerakan mata uang. Kalau harga sudah mendekati garis tersebut maka kemungkinan harga akan turun, begitu juga sebaliknya. Pada gambar indi ini berupa garis warna merah dan biru.
  • Dolly trading times 3: menunjukkan waktu buka pasar international, dari London, USA, dan Eropa. Pada gambar berupa garis vertical selain warna putih.
  • B-clock modified: menunjukkan waktu menuju bar selanjutnya
  • Period converter: indi yang saya suka, indi untuk membuat tf offline berdasarkan tf acuan. Saat ini saya menggunakan tf h1 sebagai acuan (yang online), dengan tf offline pada h8 dan h16. Settingan ada dalam indi tersebut (buka memakai metaeditor). Keuntungannya menghemat bandwidth ^^.
  • Wolfwave: menunjukkan pergerakan mata uang dengan metode zigzag. Cukup berguna dalam menentukan pergerakan harga apakah akan turun atau naik. Pada gambar berupa garis zig zag berwarna kuning.
  • Pivot: menunjukkan posisi R,S, dan pivot point. Kaboom mengaktifkan middle juga sehingga ada garis diantara R, S dan pivot untuk menganalisa posisi yang mungkin dapat digunakan untuk op. pivot akan berlaku selama satu hari. Jadi setiap hari ada perubahan posisi r, s, dan pivot. Pada gambar berupa garis horizontal berwarna –warni.
  • GMACD: tampilan trend dari semua tf yang ada. Kaboom biasanya melihat di bagian major trend untuk melihat trend pada kelompok tf terbesar. Tf lebih kecil digunakan untuk menunggu momen buat op.
  • RSI: hampir mirip dengan stochastic mungkin, sampai saat ini kaboom belum tahu pengertian sebenarnya dari RSI ^^
  • Stochastic: berguna untuk menentukan waktu yang paling ideal dalam menentukan op karena menunjukkan kondisi pasar apakah overbought atau oversell.
Analisa:
Pair: gbp/chf pada penutupan terakhir hari jumat, 4 januari 2008.
  1. Lihat di gmacd saat itu, major trend masih menunjukan merah(trend turun). Karena itu kaboom menghindari posisi buy, dan hanya mencari peluang untuk posisi sell.
  2. Melihat sejarah pair yang dianalisa. Untuk GBP/CHF harga terendah pada posisi 1.73xx (tahunnya lupa). Karena harga semakin mendekati posisi terendah, maka sebaiknya quantity dibatasi dibawah 5% dari margin tiap op, untuk mengantisipasi bila harga berbalik tajam.
  3. Analisa posisi harga terhadap stochastic dan RSI. Biasanya dalam downtrend saat stochastic mendekati nilai 80 dan RSI diatas 50, kenaikan harga hanya sedikit dibanding saat harga turun. Saat seperti itu sangat ideal untuk membuat op sell. Begitu juga sebaliknya saat uptrend.
  4. Konflik timeframe. Hal ini biasanya membingungkan dan sangat sering terjadi. Saat m1, m5, m15 sampai h4 hijau (uptrend), kadang kita tergoda untuk membuka op buy, sedangkan di tf yang lebih besar masih downtrend. Sebaiknya anda tetap ikuti trend pada tf lebih besar.
  5. Bila salah satu dari major trend berbeda dengan yang lainnya, kemungkinan akan terjadi perubahan trend, biasanya akan ditandai kalau downtrend tidak dapat mencapai titik yang lebih rendah dari sebelumnya selama beberapa hari, begitu pula sebaliknya kalau sedang dalam uptrend. Berhati – hatilah bila hal ini terjadi.
  6. Gunakan zigzag untuk mempermudah gerakan setiap hari. Zigzag muncul dengan menghubungkan titik harga terendah dengan titik harga tertinggi. Kalau harga sudah mencapai harga terendah, zigzag akan mencari titik harga tertinggi selanjutnya, atau akan mencari titik harga yang lebih rendah. Gabungkan semua hasil analisa diatas untuk mendapatkan sebuah posisi yang benar – benar profitable dengan resiko minim.
Catatan:
  1. Selidki harga terendah dan tertinggi sepanjang sejarah dengan mengacu pada TF monthly.
  2. Bila anda pemula sebaiknya mulai dengan uang real tapi dengan quantity yang kecil (dibawah 5% margin anda). Saran kaboom sebaiknya hindari uang virtual, karena trading dengan uang real dan virtual sangat mempengaruhi mental seseorang. Emosi akan sangat berpengaruh pada saat anda menggunakan uang real, hal ini kadang tidak terjadi kalau anda menggunakan uang virtual.
  3. Jangan lupa belajar menggunakan money management.
  4. Cara yang kaboom tulis diatas mungkin kurang cocok untuk pair yang lebih aktif, karena kaboom hanya trading di satu pair itu saja. Setiap trader mempunyai cara trading masing – masing. Gunakan cara ini untuk belajar, kemudian temukan cara trading anda sendiri, beserta indi yang anda sukai dan anda mengerti.
  5. Tf yang lebih kecil (m1 sampai H4) dapat berubah dalam satu atau dua hari, sedangkan tf yang lebih besar dapat memakan waktu berhari – hari, kadang berminggu minggu, bahkan sampai berbulan – bulan. Itulah sebabnya kaboom menyarankan mengikuti trend tf yang lebih besar.
  6. Hindari loss Cobalah untuk trading dengan sabar bila anda tidak dikejar target profit. Kurangi loss anda dari sehari sekali menjadi seminggu sekali, kemudian menjadi 2 minggu sekali, dan seterusnya. Menjaga agar tidak loss sama pentingnya dengan mencari profit.

Analisa teknikal dari bunny girl

ini ada e-book dalam bahasaIndonesia, kaboom dapat dari www.kikil.com, karena beberapa hari ini kikil susah banget diakses dari tempat kaboom, maka kaboom upload ulang, semoga bermanfaat.
abxstrategi

Support dan Resistance

Support dan Resistant.
Sebuah bola mengenai lantai dan memantul. Saat bola mengenai langit-langit dia akan jatuh. Support dan resistant seperti lantai dan langit-langit dengan harga berada diantara mereka. Memahami support dan resistant dapat digunakan untuk mengetahui trend harga dan pola pada chart. Menghitung kekuatan mereka dapat membantu anda dalam menentukan apakah trend akan berlanjut atau akan berbalik.
Support adalah level harga dimana buying mempunyai kekuatan untuk mengganggu pergerakan pasar, atau membalikkan downtrend. Saat downtrend mengenai support, maka dia akan memantul seperti penyelam yang mengenai dasar dan dipaksa untuk menjauhinya.
Resistant adalah level harga saat selling menguat untuk mengganggu atau membalikkan uptrend. Saat uptrend mengenai resistant, dia akan berhenti atau turun kebawah seperti seseorang yang terbentur dahan saat naik ke pohon.
Lebih baik menentukan support dan resistant pada ujung area dimana harga seperti berhenti daripada pada posisi harga yang ekstrem. Ujung tersebut menunjukkan posisi dimana banya trader mengubah keputusan mereka, sementara harga yang ekstrem menunjukkan kepanikan para trader yang paling lemah.
Support dan resistant minor menyebabkan trend untuk berhenti sementara, sementara support atau resistant mayor menyebabkan trend berubah. Trader biasanya buy pada support atau sell pada resistant untuk mewujudkan analisa mereka secara efektif.

Trading rules

  1. Saat trend yang anda ikuti mendekati support atau resistant, persempit stop loss anda. Stop loss adalah order untuk sell dibawah harga pasar saat anda pada posisi buy atau sebaliknya. Stop loss ini melindungi anda dari pergerakan pasar yang melawan anda. Trend akan menunjukkan kesehatannya saat mengenai support atau resistant. Jika trend tersebut kuat untuk menembus area tersebut, maka trend akan bergerak lebih cepat dan stop loss anda tidak akan tercapai. Namun bila trend berbalik arah dan menjauhi support atau resistant, maka trend tersebut sudah melemah. Dalam hal ini, stop loss anda akan berguna dalam mengurangi kerugian akibat melemahnya trend yang anda ikuti.
  2. Support dan resistant lebih penting pada chart jangka panjang daripada chart jangka pendek. Chart weekly lebih penting daripada daily. Trader yang baik biasanya menganalisa beberapa time frame chart dan mementingkan timeframe yang lebih lama. Jika trend weekly berjalan tanpa ada gangguan, maka kenyataan pada daily trend sudah mengenai resistant tidak terlalu penting. Saat weekly trend mendekati support atau resistant, maka anda perlu lebih waspada.
  3. Level Support dan resistant berguna dalam menempatkan stop loss atau target profit. Dasar pada area yang macet adalah dasar sebuah garis support. Bila anda buy dan meletakkan stop loss dibawah level tersebut, anda memberikan uptrend anda ruang yang lega. Banyak trader yang berhati – hati meletakkan buy saat sebuah uptrend sudah breakout dan meletakkan stop loss ditengah area yang macet. Upside breakout yang asli tidak akan diikuti dengan gerakan kembali ke range, seperti roket yang tidak turun lagi ke landasan pacunya setelah diluncurkan. Begitu sebaliknya pada downtrend.
True and False Breakout.
Market lebih banyak melakukan ranging daripada trend. Kebanyakan breakout dari ranging adalah false breakout. Mereka menyedot pengikut trend sebelum harga kembali ke posisi ranging. False breakout adalah kutukanbagi para amatir, namun trader professional menyuakinya.
Professional menunggu harga berubah namun tidak terlalu jauh. Mereka menunggu samapi sebuah upside breakout berhenti mencapai level tinggi atau downside breakout berhenti membuat level yang rendah. Kemudian merek a trade melawan trend tersebut dan meletakkan proteksi stop pada point ekstrem yang paling baru. Ini adalah posisi stop yang sempit, dan resiko mereka rendah, sementara potensi keuntungan dari pullback trend cukup besar. Rasio Risk/reward masih cukup bagus sehingga para professional yang melakukan kesalahan setengah dari total open posisi masih dapat menikmati keuntungan.
Saat terbaik untuk buy pada upside breakout dalam daily chat adalah saat analisa anda pada weekly chart menunjukkan uptrend yang baru sedang terbentuk. True breakout dikonfirmasikan dengan volume yang besar, sementara false breakout biasanya memiliki volume yang kecil. True breakout dikonfirmasikan saat technical indicator mencapai nilai ekstrem baru pada high atau low yang sesuai dengan arah trend, sementara false breakout sering ditandai dengan perbedaan antara harga dengan indicator.

Friday, December 21, 2007

Alamat situs free custom indicator buat metatrader

berikut alamat situs yang saya tahu, kalau anda membutuhkan custom indicator yang gratis coba saja ke situs berikut:
www. forexmt4.com
www.fxfisherman.com
http://codebase.mql4.com/indicators/page1/-rating
http://www.forextradingplus.com/indicators/index.php
yang ini forum buat belajar custom indicator, cek aja:
http://www.forex4noobs.com/
 
Yang ada di forexmt4.com formatnya teks, 
bagi yang belum tahu cara buatnya silahkan ikuti cara berikut:
  1. Buka metaeditor, yaitu sebuah program yang diikutsertakan pada metatrader (kalau metatrader sedang berjalan tekan F4 untuk short keynya)
  2. Buka file -> new, untuk menampilkan menu pembuatan indicator.
  3. Pilih custom indicator (dibawah expert advisor) kemudian tekan next.
  4. Beri nama sesuai selera, atau bila anda ingin mudah namakan sesuai dengan nama indi yang akan anda buat, tekan next.
  5. Tekan next lagi (hiraukan pilihan yang ada)
  6. Tekan Finish.
  7. Setelah itu, anda akan melihat tampilan bahasa program dari custom indicator yang telah anda buat.
  8. langkah berikutnya, pada situs forexmt4.com, setelah anda memilih sebuah custom indi, maka akan tampil teks bahasa program, copy semua teks yang ada (ctrl+a, kemudian ctrl+c). Pastikan bahwa halaman telah terbuka semua, agar seluruh bagian teks tersalin.
  9. kemudian di tampilan bahasa program pada metaeditor, pilih semua teks (ctrl+a) kemudian paste (timpa) dengan teks dari forexmt4.com (ctrl+v).
  10. save custom indi anda (ctrl+s)
  11. compile custom indi anda, untuk mengecek custom indi anda apakah benar atau tidak.
  12. indi anda telah muncul dalam daftar custom indicator pada metatrader anda, dan siap digunakan.

selamat mencoba, happy trading ^^

Trendlines

dibawah ini adalah hasil terjemaahan dari buku berjudul "Trading For Living" yang ditulis oleh Alexander Elder. Saya tidak begitu mahir dalam menerjemahkan, dan juga tidak semua saya terjemahkan. silahkan baca, semoga bermanfaat ^^

Trendlines
Chart menunjukkan kegiatan bull dan bear. Ujung bawah sebuah chart menunjukkan bear telah berhenti dan vull mendominasi pasar. Puncak sekelompok bar menunjukkan bull kehabisan tenaga dan bear mengambil alih.
Saat harga naik, gambar uptrendline dari bawah, saat harga turun gambar downtrenline dari puncak. Memperkirakan garis tersebut dapat membantu menentukan posisi buy atau sell.
Yang paling penting dalam sebuah trendline adalah sudut yang dihasilkan – sudut tersebut menunjukkan dominasi kekuatan pasar. Saat trendline mengarah keatas, maka saatnya untuk buy dengan stop loss berada dibawah garis tersebut. Begitu pula sebaliknya.
Time frame yang lebih lama memiliki trendline yang lebih penting. Sebuah trendline pada weekly chart lebih penting daripada daily.
Trenline yang lebih panjang lebih dapat diandalkan. Trendline yang pendek bersifat short term, sedang trend line yang panjang dapat bertahan beberapa hari bahkan minggu.
Trendline yang sering disentuh oleh harga semakin bagus. Trendline yang baru dibuat biasanya hanya disentuh oleh dua titik. Bila disentuh oleh 3 titik maka trend semakin kuat. Bila 4 atau 5 titik bersentuhan dengan trendline maka pasar tengah didominasi.
Sudut trendline terhadap garis data menunjukkan intensitas pasar. Trendline yang tajam menunjukkan pergerakan pasar sangat cepat. Trendline yang hampir datar menunjukkan pergerakan pasar sangat lambat. Trendline yang sudutnya tidak begitu tajam dapat bertahan lama, seperti kura-kura berlari melawan kelinci.
Membandingkan sudut trendline dapat memberikan gambaran mengenai pasar apakah semakin bullish atau bearish.
Kadang harga menjauhi trendline. Maka anda dapat menggambar trendline yang lebih curam. Hal ini menunjukkan bahwa trend saat itu bergerak lebih cepat, dan tidak dapat berlanjut. Trendline yang tajam saat berhenti biasanya diikuti dengan harga yang berbalik sacara tajam.
Saat uptrend, volume akan membesar bila harga naik dan akan mengecil bila harga turun. Pada downtrend, volume akan akan membesar bila harga turun, dan akan mengecil bila harga naik.
Bila volume membesar saat harga bergerak sesuai trendline, maka hal itu mengkonfirmasi trend yang terjadi; bila volume mengecil saat harga berbalik terhadap trendline, hal itu juga mengkonfirmasi trend. Bila volume membesar saat harga kembali ke trendline, hal ini dapat mengindikasikan potensial break; bila volume mengecil saat harga menjauhi trendline, maka kemungkinan trendline dalam bahaya.

Trendline break
Setelah uptend yang tajam break, harga biasanya naik lagi, mengetes high yang lama, dan menyentuh trendline dari bawah. Saat hal ini terjadi anda mempunyai kesempatan yang hampir sempurna untuk sell. Hal itu berlaku pula untuk downtrend

Trading rules
  1. Trade pada arah yang sesuai dengan trendline. Jika mengarah keatas, cari kesempatan untuk buy dan hindari sell. Saat mengarah kebawah, trade untuk sell dan hindari buy.
  2. Pada trendline terdapat support dan resistance. Saat harga naik, buka buy order pada uptrendline dan letakkan stop loss dibawah trendline. Lakukan sebaliknya untuk downtrend.
  3. Trendline yang tajam memiliki break yang tajam pula. Dikatakan tajam bila sudutnya diatas 45o terhadap garis datar.
  4. Harga sering mengetes ekstrem mereka setelah melewati trendline yang tajam. Gunakan indicator pendukung untuk menentukan posisi yang bagus dalam menentukan entry yang berkebalikan terhadap trend.
  5. Gunakan sebuah garis parallel terhadap trendline dan gunakan sebagai target profit taking.
Garis parallel (channel) terhadap trendline dapat dibuat diatas harga dan garis trendline untuk uptrend dan dibawah untuk downtrend.

Thursday, December 20, 2007

Trend dan Trading Range

dibawah ini adalah hasil terjemaahan dari buku berjudul "Trading For Living" yang ditulis oleh Alexander Elder. Saya tidak begitu mahir dalam menerjemahkan, dan juga tidak semua saya terjemahkan. silahkan baca, semoga bermanfaat ^^

Trend dan trading Range
Trader mencoba untuk meraih keuntungan dengan cara buy low dan sell high. Dengan hanya melihat sekilas pada chart terlihat bahwa market lebih banyak pada posisi ranging dibandingkan pada trend.
Trend muncul saat harga terus naik atau turun. Pada sebuah uptrend, tiap bar mencapai posisi high lebih tinggi daripada sebelummnya, dan tiap turun pada posisi lebih tinggi daripada posisi turun sebelumnya. Pada downtrend berlaku sebaliknya. Saat market dalam keadaan ranging, tiap pergerakan mempunyai posisi high yang hampir sama begitu juga posisi low nya.
Trader perlu mengetahui tentang trend dan ranging. Lebih mudah trade saat trend. Lebih sulit mendapatkan uang saat harga sedang sideways.
Trading pada saat trend dan pada saat ranging membutuhkan taktik yang berbeda. Saat mengikuti trend, anda dapat bertahan pada posisi anda selama trend masih berlangsung. Saat trade pada ranging, anda harus lincah dan menutup posisi anda saat tanda reversal mulai muncul.
Perbedaan lain adalah melihat kuat lemahnya pergerakan. Anda harus mengikuti pergerakan selama trend terjadi – buy saat uptrend dan sell saat downtrend. Saat pada ranging, anda melakukan kebalikan dari saat trend.

Psikologi massal.
Uptrend terjadi saat bull lebih kuat daripada bear dan membuat harga naik. Jika bear mampu mendorong harga untuk turun, bull akan melawan, mengalahkannya, dan memaksa harga ke posisi high yang baru. Begitu pula sebaliknya.
Saat bull dan bear sama kuat atau lemahnya, harga tetap pada posisi ranging. Saat bull mencoba membuat harga naik, bear mempengaruhinya sehingga harga turun.
Ranging dapat disamakan dengan perkelahian antar gang. Mereka saling mendorong maju dan mundur namun tidak ada yang menang. Trend seperti gang yang lebih besar mengejar gang yang lebih kecil. Sekali waktu gang yang lebih kecil berhenti dan melawan namun tetap dipaksa untuk kembali berlari.

The Hard Right Edge.
Mengetahui trend dan ranging adalah salah satu hal tersulit pada analisa teknikal. Lebih mudah melihatnya saat berada di tengah chart, dibandingkan melihat saat mereka baru mulai.
Trend dan ranging jelas terlihat pada chart yang sudah lampau. Paa ahli memperlihatkan chart – chart yang lama pada seminar dan membuatnya menjadi mudah untuk melihat trend. Masalahnya adalah kita harus mengambil keputusan saat trend sedang dimulai untuk mendapatkan profit.
Masa lalu sudah pasti dan mudah dianalisa, sedangkan masa depan sangat tidak pasti. Saat anda melihat sebuah trend, mungkin saja kesempatan untuk mengikutinya sudah terlewatkan. Tak seorangpun tahu kapan trend akan berubah menjadi ranging. Saat anda menyadarinya, anda akan merugi karena anda masih melakukan trade dengan analisa saat trend masih berlangsung.
Banyak pola chart dan sinyal indicator saling bertentangan pada saat chart dimulai. Anda harus mengambil keputusan berdasarkan probabilitas dalam kondisi yang tidak pasti.
Kebanyakan orang tidak menerima ketidakpastian. Mereka mempunyai emosiyang kuat untuk menjadi benar. Mereka tetap bertahan pada posisi loss, menunggu market untuk berbalik dan memihak mereka. Mencoba untuk menjadi bena dalam market menjadi sangat mahal. Para professional segera keluar saat posisi market tidak menguntungkan. Saat market menjauhi analisa anda, segera cut loss tanpa ragu – ragu.

Metode dan teknik

Tidak ada sebuah metode yang sakti untuk mengidentifikasi trend dan ranging. Ada beberapa metode, dan anda sebaiknya menggabungkannya. Saat mereka saling mendukung, maka hasilnya menjadi jelas. Saat mereka saling berlawanan, lebih baik anda menjauhi market lebih dulu.
  1. Analisa pola high dan low. Saat ada pergerakan dimana high dan low berhenti di level yang lebih tinggi dari sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa sedang terjadi uptrend. Begitu pula sabaliknya. Namun bila pola yang terjadi tidak beratuan dapat diartikan market sedang ranging.
  2. Buat garis bantu untuk mengamati uptrend dan atau downtrend. Perubahan drastic high atau low pada daily chart dapat dilihat setidaknya pada data chart selama satu minggu. Saat anda belajar chart, anda akan menjadi lebih baik dalam melihat posisi tersebut. Analisa teknikal adalah gabungan dari ilmu pengetahuan dan seni.
  3. Gunakan exponensial moving average (EMA) 13 atau lebih untuk membantu melihat trend. Jika tidak terjadi high atau low baru dalam sebulan, maka market kemungkinan dalam trading range.
  4. Beberapa indicator seperti MACD dapat digunakan untuk melihat trend.
Trade or Wait
Saat anda melihat sebuah uptrend dan anda ingin buy, anda harus menentukan untuk segera buy atau menunggu lebih lama. Jika anda buy secepatnya, anda akan segera mengikuti trend, namun stop loss yang harus dipasang menjadi lebih besar dan resiko anda lebih tinggi.
Jika anda menunggu lebih lama, resiko anda lebih kecil, namun akan memiliki 4 saingan, yaitu yang ingin menambah posisi, yang ingin menutupi kerugian karena short, yang belum sempat membuka posisi, dan yang telah membuka posisi sell dan masih ingin buy.
Bila market dalam kondisi ranging dan anda menunggu breakout, anda harus menentukan untuk memasang posisi sebagai antisipasi breakout, selama breakout, atau saat harga berbalik setelah breakout benar – benar terjadi. Bila anda memilih beberapa posisi, gunakan managemen keuangan anda.
Apapun metode anda, ada satu peraturan money managemen yang dapat membantu anda untuk tidak melakukan trading yang beresiko tinggi. Jarak antara entry dan stop loss jangan melebih 2% dari quantity anda. Bagaimanapun menariknya kondisi pasar, lebih baik anda tidak melakukan trading jika stop loss yang anda butuhkan melebih nilai tersebut.
Money management berbeda pada saat trend dan ranging. Saat trend gunakan quantity yang kecil dengan stop loss yang lebih besar. Dengan begitu resiko yang anda tanggung masih dapat dikendalikan. Jika pada ranging maka quantity lebih besar dengan stop loss yang lebih kecil.
Menentukan posisi untuk entry sangat penting dalam ranging. Anda harus cermat karena potensi profit yang terbatas. Sedangkan pada trend hal ini tidak begitu berpengaruh selama anda tidak melawannya.
Saat anda tidak dapat membedakan antara ranging dengan trend lebih baik anda tidak melakukan trading.

Conflicting Timeframe
Kebanyakan trader tidak mempedulikan kenyataan bahwa market biasanya pada kondisi trend dan ranging pada waktu yang sama. Biasanya mereka memilih satu time frame seperti daily atau hourly dan trade berdasarkan daily chart. Saar perhatian mereka hanya tertuju pada hourly atau daily chart, trend dari timeframe yang lain, seperti weekly atau m15 menyusup dan membuyarkan rencana mereka.
Market muncul dalam beberapa time frame secara bersamaan, dari m1, m5, m15, m30, h1, h4, sampai weekly dan monthly, serta beberapa timeframe lainnya. Market seperti cocok untuk buy pada daily, namun pada weekly dapat menunjukkan sell, begitu juga sebaliknya. Sinyal dari beberapa timeframe kadang saling berlawanan. Mana yang akan anda ikuti?
Saat anda ragu tentang sebuah trend, analisa chart dari timeframe yang lebih besar dari saat anda akan melakukan trading.
Trader yang sedang kalah sering berpikir untuk menang jika mereka dapat mendapatkan data lebih cepat dan focus pada time frame yang lebih rendah. Namun hasilnya justru sering sebaliknya. Sinyal yang berbeda pada timeframe yang berlainan untuk pair yang sama merupakan teka – teki terbesar dalam analisa pasar. Trend yang dianggap muncul pada chart daily mungkin hanya pergeseran kecil pada chart weekly yang sedang sideway. Yang seperti sideway pada daily mungkin pada hourly chart seperti trend yang kua, dan seterusnya. Saat para professional ragu, mereka akan melihat timeframe yang lebih besar, sedangkan pemula focus pada short term chart.