Friday, December 21, 2007

Alamat situs free custom indicator buat metatrader

berikut alamat situs yang saya tahu, kalau anda membutuhkan custom indicator yang gratis coba saja ke situs berikut:
www. forexmt4.com
www.fxfisherman.com
http://codebase.mql4.com/indicators/page1/-rating
http://www.forextradingplus.com/indicators/index.php
yang ini forum buat belajar custom indicator, cek aja:
http://www.forex4noobs.com/
 
Yang ada di forexmt4.com formatnya teks, 
bagi yang belum tahu cara buatnya silahkan ikuti cara berikut:
  1. Buka metaeditor, yaitu sebuah program yang diikutsertakan pada metatrader (kalau metatrader sedang berjalan tekan F4 untuk short keynya)
  2. Buka file -> new, untuk menampilkan menu pembuatan indicator.
  3. Pilih custom indicator (dibawah expert advisor) kemudian tekan next.
  4. Beri nama sesuai selera, atau bila anda ingin mudah namakan sesuai dengan nama indi yang akan anda buat, tekan next.
  5. Tekan next lagi (hiraukan pilihan yang ada)
  6. Tekan Finish.
  7. Setelah itu, anda akan melihat tampilan bahasa program dari custom indicator yang telah anda buat.
  8. langkah berikutnya, pada situs forexmt4.com, setelah anda memilih sebuah custom indi, maka akan tampil teks bahasa program, copy semua teks yang ada (ctrl+a, kemudian ctrl+c). Pastikan bahwa halaman telah terbuka semua, agar seluruh bagian teks tersalin.
  9. kemudian di tampilan bahasa program pada metaeditor, pilih semua teks (ctrl+a) kemudian paste (timpa) dengan teks dari forexmt4.com (ctrl+v).
  10. save custom indi anda (ctrl+s)
  11. compile custom indi anda, untuk mengecek custom indi anda apakah benar atau tidak.
  12. indi anda telah muncul dalam daftar custom indicator pada metatrader anda, dan siap digunakan.

selamat mencoba, happy trading ^^

Trendlines

dibawah ini adalah hasil terjemaahan dari buku berjudul "Trading For Living" yang ditulis oleh Alexander Elder. Saya tidak begitu mahir dalam menerjemahkan, dan juga tidak semua saya terjemahkan. silahkan baca, semoga bermanfaat ^^

Trendlines
Chart menunjukkan kegiatan bull dan bear. Ujung bawah sebuah chart menunjukkan bear telah berhenti dan vull mendominasi pasar. Puncak sekelompok bar menunjukkan bull kehabisan tenaga dan bear mengambil alih.
Saat harga naik, gambar uptrendline dari bawah, saat harga turun gambar downtrenline dari puncak. Memperkirakan garis tersebut dapat membantu menentukan posisi buy atau sell.
Yang paling penting dalam sebuah trendline adalah sudut yang dihasilkan – sudut tersebut menunjukkan dominasi kekuatan pasar. Saat trendline mengarah keatas, maka saatnya untuk buy dengan stop loss berada dibawah garis tersebut. Begitu pula sebaliknya.
Time frame yang lebih lama memiliki trendline yang lebih penting. Sebuah trendline pada weekly chart lebih penting daripada daily.
Trenline yang lebih panjang lebih dapat diandalkan. Trendline yang pendek bersifat short term, sedang trend line yang panjang dapat bertahan beberapa hari bahkan minggu.
Trendline yang sering disentuh oleh harga semakin bagus. Trendline yang baru dibuat biasanya hanya disentuh oleh dua titik. Bila disentuh oleh 3 titik maka trend semakin kuat. Bila 4 atau 5 titik bersentuhan dengan trendline maka pasar tengah didominasi.
Sudut trendline terhadap garis data menunjukkan intensitas pasar. Trendline yang tajam menunjukkan pergerakan pasar sangat cepat. Trendline yang hampir datar menunjukkan pergerakan pasar sangat lambat. Trendline yang sudutnya tidak begitu tajam dapat bertahan lama, seperti kura-kura berlari melawan kelinci.
Membandingkan sudut trendline dapat memberikan gambaran mengenai pasar apakah semakin bullish atau bearish.
Kadang harga menjauhi trendline. Maka anda dapat menggambar trendline yang lebih curam. Hal ini menunjukkan bahwa trend saat itu bergerak lebih cepat, dan tidak dapat berlanjut. Trendline yang tajam saat berhenti biasanya diikuti dengan harga yang berbalik sacara tajam.
Saat uptrend, volume akan membesar bila harga naik dan akan mengecil bila harga turun. Pada downtrend, volume akan akan membesar bila harga turun, dan akan mengecil bila harga naik.
Bila volume membesar saat harga bergerak sesuai trendline, maka hal itu mengkonfirmasi trend yang terjadi; bila volume mengecil saat harga berbalik terhadap trendline, hal itu juga mengkonfirmasi trend. Bila volume membesar saat harga kembali ke trendline, hal ini dapat mengindikasikan potensial break; bila volume mengecil saat harga menjauhi trendline, maka kemungkinan trendline dalam bahaya.

Trendline break
Setelah uptend yang tajam break, harga biasanya naik lagi, mengetes high yang lama, dan menyentuh trendline dari bawah. Saat hal ini terjadi anda mempunyai kesempatan yang hampir sempurna untuk sell. Hal itu berlaku pula untuk downtrend

Trading rules
  1. Trade pada arah yang sesuai dengan trendline. Jika mengarah keatas, cari kesempatan untuk buy dan hindari sell. Saat mengarah kebawah, trade untuk sell dan hindari buy.
  2. Pada trendline terdapat support dan resistance. Saat harga naik, buka buy order pada uptrendline dan letakkan stop loss dibawah trendline. Lakukan sebaliknya untuk downtrend.
  3. Trendline yang tajam memiliki break yang tajam pula. Dikatakan tajam bila sudutnya diatas 45o terhadap garis datar.
  4. Harga sering mengetes ekstrem mereka setelah melewati trendline yang tajam. Gunakan indicator pendukung untuk menentukan posisi yang bagus dalam menentukan entry yang berkebalikan terhadap trend.
  5. Gunakan sebuah garis parallel terhadap trendline dan gunakan sebagai target profit taking.
Garis parallel (channel) terhadap trendline dapat dibuat diatas harga dan garis trendline untuk uptrend dan dibawah untuk downtrend.

Thursday, December 20, 2007

Trend dan Trading Range

dibawah ini adalah hasil terjemaahan dari buku berjudul "Trading For Living" yang ditulis oleh Alexander Elder. Saya tidak begitu mahir dalam menerjemahkan, dan juga tidak semua saya terjemahkan. silahkan baca, semoga bermanfaat ^^

Trend dan trading Range
Trader mencoba untuk meraih keuntungan dengan cara buy low dan sell high. Dengan hanya melihat sekilas pada chart terlihat bahwa market lebih banyak pada posisi ranging dibandingkan pada trend.
Trend muncul saat harga terus naik atau turun. Pada sebuah uptrend, tiap bar mencapai posisi high lebih tinggi daripada sebelummnya, dan tiap turun pada posisi lebih tinggi daripada posisi turun sebelumnya. Pada downtrend berlaku sebaliknya. Saat market dalam keadaan ranging, tiap pergerakan mempunyai posisi high yang hampir sama begitu juga posisi low nya.
Trader perlu mengetahui tentang trend dan ranging. Lebih mudah trade saat trend. Lebih sulit mendapatkan uang saat harga sedang sideways.
Trading pada saat trend dan pada saat ranging membutuhkan taktik yang berbeda. Saat mengikuti trend, anda dapat bertahan pada posisi anda selama trend masih berlangsung. Saat trade pada ranging, anda harus lincah dan menutup posisi anda saat tanda reversal mulai muncul.
Perbedaan lain adalah melihat kuat lemahnya pergerakan. Anda harus mengikuti pergerakan selama trend terjadi – buy saat uptrend dan sell saat downtrend. Saat pada ranging, anda melakukan kebalikan dari saat trend.

Psikologi massal.
Uptrend terjadi saat bull lebih kuat daripada bear dan membuat harga naik. Jika bear mampu mendorong harga untuk turun, bull akan melawan, mengalahkannya, dan memaksa harga ke posisi high yang baru. Begitu pula sebaliknya.
Saat bull dan bear sama kuat atau lemahnya, harga tetap pada posisi ranging. Saat bull mencoba membuat harga naik, bear mempengaruhinya sehingga harga turun.
Ranging dapat disamakan dengan perkelahian antar gang. Mereka saling mendorong maju dan mundur namun tidak ada yang menang. Trend seperti gang yang lebih besar mengejar gang yang lebih kecil. Sekali waktu gang yang lebih kecil berhenti dan melawan namun tetap dipaksa untuk kembali berlari.

The Hard Right Edge.
Mengetahui trend dan ranging adalah salah satu hal tersulit pada analisa teknikal. Lebih mudah melihatnya saat berada di tengah chart, dibandingkan melihat saat mereka baru mulai.
Trend dan ranging jelas terlihat pada chart yang sudah lampau. Paa ahli memperlihatkan chart – chart yang lama pada seminar dan membuatnya menjadi mudah untuk melihat trend. Masalahnya adalah kita harus mengambil keputusan saat trend sedang dimulai untuk mendapatkan profit.
Masa lalu sudah pasti dan mudah dianalisa, sedangkan masa depan sangat tidak pasti. Saat anda melihat sebuah trend, mungkin saja kesempatan untuk mengikutinya sudah terlewatkan. Tak seorangpun tahu kapan trend akan berubah menjadi ranging. Saat anda menyadarinya, anda akan merugi karena anda masih melakukan trade dengan analisa saat trend masih berlangsung.
Banyak pola chart dan sinyal indicator saling bertentangan pada saat chart dimulai. Anda harus mengambil keputusan berdasarkan probabilitas dalam kondisi yang tidak pasti.
Kebanyakan orang tidak menerima ketidakpastian. Mereka mempunyai emosiyang kuat untuk menjadi benar. Mereka tetap bertahan pada posisi loss, menunggu market untuk berbalik dan memihak mereka. Mencoba untuk menjadi bena dalam market menjadi sangat mahal. Para professional segera keluar saat posisi market tidak menguntungkan. Saat market menjauhi analisa anda, segera cut loss tanpa ragu – ragu.

Metode dan teknik

Tidak ada sebuah metode yang sakti untuk mengidentifikasi trend dan ranging. Ada beberapa metode, dan anda sebaiknya menggabungkannya. Saat mereka saling mendukung, maka hasilnya menjadi jelas. Saat mereka saling berlawanan, lebih baik anda menjauhi market lebih dulu.
  1. Analisa pola high dan low. Saat ada pergerakan dimana high dan low berhenti di level yang lebih tinggi dari sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa sedang terjadi uptrend. Begitu pula sabaliknya. Namun bila pola yang terjadi tidak beratuan dapat diartikan market sedang ranging.
  2. Buat garis bantu untuk mengamati uptrend dan atau downtrend. Perubahan drastic high atau low pada daily chart dapat dilihat setidaknya pada data chart selama satu minggu. Saat anda belajar chart, anda akan menjadi lebih baik dalam melihat posisi tersebut. Analisa teknikal adalah gabungan dari ilmu pengetahuan dan seni.
  3. Gunakan exponensial moving average (EMA) 13 atau lebih untuk membantu melihat trend. Jika tidak terjadi high atau low baru dalam sebulan, maka market kemungkinan dalam trading range.
  4. Beberapa indicator seperti MACD dapat digunakan untuk melihat trend.
Trade or Wait
Saat anda melihat sebuah uptrend dan anda ingin buy, anda harus menentukan untuk segera buy atau menunggu lebih lama. Jika anda buy secepatnya, anda akan segera mengikuti trend, namun stop loss yang harus dipasang menjadi lebih besar dan resiko anda lebih tinggi.
Jika anda menunggu lebih lama, resiko anda lebih kecil, namun akan memiliki 4 saingan, yaitu yang ingin menambah posisi, yang ingin menutupi kerugian karena short, yang belum sempat membuka posisi, dan yang telah membuka posisi sell dan masih ingin buy.
Bila market dalam kondisi ranging dan anda menunggu breakout, anda harus menentukan untuk memasang posisi sebagai antisipasi breakout, selama breakout, atau saat harga berbalik setelah breakout benar – benar terjadi. Bila anda memilih beberapa posisi, gunakan managemen keuangan anda.
Apapun metode anda, ada satu peraturan money managemen yang dapat membantu anda untuk tidak melakukan trading yang beresiko tinggi. Jarak antara entry dan stop loss jangan melebih 2% dari quantity anda. Bagaimanapun menariknya kondisi pasar, lebih baik anda tidak melakukan trading jika stop loss yang anda butuhkan melebih nilai tersebut.
Money management berbeda pada saat trend dan ranging. Saat trend gunakan quantity yang kecil dengan stop loss yang lebih besar. Dengan begitu resiko yang anda tanggung masih dapat dikendalikan. Jika pada ranging maka quantity lebih besar dengan stop loss yang lebih kecil.
Menentukan posisi untuk entry sangat penting dalam ranging. Anda harus cermat karena potensi profit yang terbatas. Sedangkan pada trend hal ini tidak begitu berpengaruh selama anda tidak melawannya.
Saat anda tidak dapat membedakan antara ranging dengan trend lebih baik anda tidak melakukan trading.

Conflicting Timeframe
Kebanyakan trader tidak mempedulikan kenyataan bahwa market biasanya pada kondisi trend dan ranging pada waktu yang sama. Biasanya mereka memilih satu time frame seperti daily atau hourly dan trade berdasarkan daily chart. Saar perhatian mereka hanya tertuju pada hourly atau daily chart, trend dari timeframe yang lain, seperti weekly atau m15 menyusup dan membuyarkan rencana mereka.
Market muncul dalam beberapa time frame secara bersamaan, dari m1, m5, m15, m30, h1, h4, sampai weekly dan monthly, serta beberapa timeframe lainnya. Market seperti cocok untuk buy pada daily, namun pada weekly dapat menunjukkan sell, begitu juga sebaliknya. Sinyal dari beberapa timeframe kadang saling berlawanan. Mana yang akan anda ikuti?
Saat anda ragu tentang sebuah trend, analisa chart dari timeframe yang lebih besar dari saat anda akan melakukan trading.
Trader yang sedang kalah sering berpikir untuk menang jika mereka dapat mendapatkan data lebih cepat dan focus pada time frame yang lebih rendah. Namun hasilnya justru sering sebaliknya. Sinyal yang berbeda pada timeframe yang berlainan untuk pair yang sama merupakan teka – teki terbesar dalam analisa pasar. Trend yang dianggap muncul pada chart daily mungkin hanya pergeseran kecil pada chart weekly yang sedang sideway. Yang seperti sideway pada daily mungkin pada hourly chart seperti trend yang kua, dan seterusnya. Saat para professional ragu, mereka akan melihat timeframe yang lebih besar, sedangkan pemula focus pada short term chart.